RSS

Pages

Pemasangan IUD dan Dokumentasi Askeb KB IUD


AKDR

A.    Profil
1.      Sangat reversibel dan berjangka panjang (dapat sampai 10 tahun : CuT-380 A).
2.      Haid menjadi lebih lama dan lebih banyak
3.      Pemasangan dan pencabutan memerlukan pelatihan
4.      Dapat dipakai semua perempuan usia reproduksi
5.      Tidak boleh dipakai oleh perempuan yang terpapar pada Infeksi Menular Seksual (IMS)
( Saifuddin, 2006)

AKDR atau IUD/ SPIRAL adalah
1.      Suatu benda kecil dari plastik yang lentur
2.      Kebanyakan mempunyai lilitan tembaga (Copper, Cuprum, Cu) namun ada juga yang tidak berlogam, ada juga yang mengandung hormone
3.      Dimasukkan kedalam rahim melalui vagina
4.      Kebanyakan mempunyai benang
B.     Jenis
Menurut Saifuddin, 2006 beberapa jenis AKDR antara lain
1.      AKDR CuT-380 A
2.      AKDR lain yang beredar di Indonesia ialah NOVA T (Schering)
C.     Cara Kerja
Menurut Saifuddin 2006, cara kerja AKDR antara lain
1.      Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba falopii
2.      Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri
3.      AKDR bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu, walaupun AKDR membuat sperma sulit masuk ke dalam alat reproduksi perempuan dan mengurangi kemampuan sprema untuk fertilisasi
4.      Memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam uterus
D.    Keuntungan
1.      Sebagai  kontrasepsi efektivitasnya tinggi
2.      AKDR dapat efektif segera setelah pemasangan
3.      Metode jangka panjang (10 tahun proteksi dari CuT-380 A dan tidak perlu diganti)
4.      Sangat efektif karena tidak perlu lagi mengingat-ingat
5.      Tidak mempengaruhi hubungan seksual
6.      Meningkatkan kenyamanan seksual karena tidak perlu takut untuk hamil
7.      Tidak ada efek samping hormonal dengan Cu AKDR (CuT-380A)
8.      Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI
9.      Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah abortus (apabila tidak terjadi infeksi)
10.  Dapat digunakan sampai menopause (1 tahun atau lebih setelah haid terakhir)
11.  Tidak ada interaksi obat-obat
12.  Membantu mencegah kehamilan ektopik
E.     Kerugian
Menurut Prawirohardjo 2008, beberapa kerugian AKDR antara lain
1.      Tidak mencegah IMS termasuk HIV/ AIDS
2.      Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau perempuan yang sering berganti pasangan
3.      Penyakit radang panggul terjadi sesudah perempuan dengan IMS memakai AKDR, PRP dapat memicu infertilitas
4.      Prosedur medis, termasuk pemeriksaan pelvik diperlukan dalam pemasangan AKDR. Seringkali perempuan takut selama pemasangan
5.      Sedikit nyeri dan perdarahan (spotting) terjadi segera setelah pemasangan AKDR. Biasanya menghilang dalam 1-2 hari
6.      Klien tidak dapat melepas AKDR oleh dirinya sendiri. Petugas kesehatan terlatih yang harus melepaskan AKDR
7.      Mungkin AKDR keluar dari uterus tanpa diketahui ( sering terjadi apabila AKDR dipasang segera setelah melahirkan )
8.      Tidak mencegah terjadinya kehamilan ektopik karena fungsi AKDR untuk mencegah kehamilan normal
9.      Perempuan harus memeriksa posisi benang AKDR dari waktu ke waktu. Untuk melakukan ini perempuan harus memasukkan jarinya ke dalam vagina, sebagian perempuan tidak mau melakukan ini
F.      Indikasi
1.      Usia reproduktif
2.      Keadaan nulipara
3.      Menginginkan menggunakan kontrasepsi jangka panjang
4.      Menyusui yang menginginkan menggunakan kontrasepsi
5.      Sete lah melahirkan dan tidak menyusui bayinya
6.      Setelah mengalami abortus dan tidak terlihat adanya infeksi
7.      Resiko rendah dari IMS
8.      Tidak menghendaki metode hormonal
9.      Tidak menyukai untuk mengingat-ingat minum pil setiap hari
10.  Tidak menghendaki kehamilan setelah 1-5 hari senggama
G.    Kontraindikasi
1.      Sedang hamil (diketahui hamil atau kemungkinan hamil)
2.      Perdarahan vagina yang tidak diketahui (sampai dapat dievaluasi)
3.      Sedang menderita infeksi alat genital (vaginitis, servisitis)
4.      Tiga bulan terakhir sedang mengalami atau sering menderita PRP atau abortus septic
5.      Kelainan bawaan uterus yang abnormal atau tumor jinak rahim yang dapat mempengaruhi kavum uteri
6.      Penyakit trofoblas yang ganas
7.      Diketahui menderita TBC pelvic
8.      Kanker alat genetal
9.      Ukuran rongga rahim kurang dari 5 cm

H.    Alat-alat yang digunakan
Menurut Saifuddin 2006,
1.      Bivale speculum (kecil, sedang atau besar)
2.      Tenakulum
3.      Sonde uterus
4.      Tampontang dan korentang
5.      Gunting Mayo
6.      Bak instrument besar
7.      Kom berisi cairan DTT dan betadine
8.      Sarung tangan (yang telah di DTT atau disterilisasi atau sarung tangan periksa yang baru)
9.      Meja Gynekologi dan pantom panggul
10.  Perlak dan pengalas
11.  Kassa steril atau kapas DTT
12.  Sumber cahaya yang cukup untuk menerangi serviks (lampu senter sudah cukup)
13.  Selimut pasien
14.  Baskom berisi cairan klorin
15.  Tempat sampah
16.  Sabun dan lap tangan
17.  Copper T-380A IUD yang masih belum rusak dan terbuka
I.       Prosedur pemasangan AKDR
Menurut Saifuddin 2006
Langkah I
1.      Jelaskan kepada klien apa yang akan dilakukan dan mempersilahkan klien mengajukan pertanyaan
2.      Sampaikan kepada klien kemungkinan akan ada rasa sedikit sakit pada beberapa langkah waktu pemasangan dan nanti akan diberitahu bila sampai pada langkah-langkah tersebut
3.      Pastikan klien telah mengosongkan kandung kencingnya

Langkah II
1.      Periksa genetalia eksterna
a.       Untuk memeriksa adanya ulkus, pembengkakan kelenjar getah bening (bubo)
b.      Untuk memeriksa adanya pembengkakan kelenjar bartolin dan kelenjar skene
2.      Lakukan pemeriksaan speculum
Untuk memeriksa adanya cairan vagina, servisitis dan pemeriksaan mikroskopis bila diperlukan
3.      Lakukan pemeriksaan panggul
a.       Untuk menentukan besar, posisi, konsistensi dan morbilitas uterus
b.      Untuk memeriksa adanya nyeri goyang serviks dan tumor pada adneksa atau cavum douglasi
      Langkah III
1.      Lakukan pemeriksaan mikroskopik bila tersedia dan ada indikasi
a.       Untuk memeriksa adanya jamur, trikomonas, bacteria vaginosis (preparat basah saline dan KOH serta pemeriksaan pH)
b.      Untuk memeriksa gonorrhea atau klamidia
Langkah IV
1.      Masukkan lengan AKDR Copper T-380A dalam kemasan sterilnya
Darung tangan DTT atau steril tidak diperlukan bila memasukkan lengan AKDR di dalam kemasan sterilnya
Langkah V
1.      Masukkan speculum, dan usap vagina dan serviks dengan larutan antiseptic
2.      Gunakan tenakulum untuk menjepit serviks
Tenakulum untuk stabilisasi uterus dan mengurangi resiko perforasi
Langkah VI
1.      Masukkan sonde uterus
a.       Untuk menentukan posisi uterus dan kedalaman kavum uteri
b.      Memasukkan sonde sekali masuk (tehnik tanpa sentuh) dimaksudkan untuk mengurangi resiko infeksi
Langkah VII
1.      Pasang AKDR Copper T-380A
a.       Atur leher biru pada tabung inserter sesuai dengan kedalaman kavum uteri. Hati-hati memasukkan tabung inserter sampai leher biru menyentuh fundus atau sampai ada tahanan
b.      Lepas lengan AKDR dengan menggunakan tehnik menarik (withdrawal technique). Tarik keluar pendorong.
c.       Setelah lengan AKDR lepas, dorong secara perlahan-lahan tabung inserter ke dalam kavum uteri sampai leher biru menyentuh serviks
d.      Tarik keluar sebagian tabung inserter, potong benang AKDR kira-kira 3-4 cm panjangnya
Langkah VIII
1.      Buang bahan-bahan habis pakai yang terkontaminasi sebelum melepas sarung tangan
2.      Bersihkan permukaaan yang terkontaminasi
Langkah IX
1.      Lakukan dekontaminasi alat-alat dan sarung tangan dengan segera setelah selesai dipakai
Langkah X
1.      Ajarkan pada klien bagaimana memeriksa benang AKDR (bila menggunakan model bila teredia)
2.      Minta klien menunggu di klinik selama 15-30 menit setelah pemasangan AKDR
Untuk mengamati bila terjadi rasa sakit yang amat sangat pada perut, mual, muntah sehingga mungkin AKDR perlu dicabut bila dengan analgesic rngan (aspirin atau ibuprofen) rasa sakit tersebut tidak hilang



J.    Pendokumentasian
Ny. A sudah dilakukan pemasangan IUD CuT 380-A pada
Hari/ tanggal  :
Tempat           :
Waktu            :
                                                                              Ttd Bidan

                                                                            (                    )

0 komentar:

Posting Komentar