RSS

Pages

ABORSI, ABORTUS dan BAHAYA (Komplikasinya)

Aborsi dan Abortus (Keguguran),
Apakah 2 hal tersebut sama?? Yah Jawabanya adalah tidak. Maindset masyarakat mendengar kata Abortus itu sudah suatu hal yang dilarang agama,nah bagaimana dengan ibu hamil dari pasangan suami istri yang sah mengalami keguguran?? mari kita ulas tentang Abortus (Keguguran) dengan bahasa yang lebih umum dan dapat dimengerti oleh orang awam, materi ini dikutip dari beberapa Buku Kebidanan, semoga bermanfaat terutama untuk Remaja yang hamil diluar Nikah atau untuk para calon ibu sebagai pengetahuan, Selamat Membaca

abortus adalah berakhirnya kehamilan melalui cara apapun sebelum janin mampu bertahan hidup pada usia kehamilan sebelum 20 minggu didasarkan pada tanggal hari pertama haid normal terakhir atau berat janin kurang dari 500 gram ( Obstetri Williams, 2006).
Jadi 20 minggu itu dihitung sejak hari pertama haid, bukan setelah selesai menstruasi, lalu bagaimana dengan Aborsi, oke sabar dulu.. belum waktunya
Istilah abortus dipakai untuk menunjukkan pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan. Sampai saat ini janin yang terkecil, yang dilaporkan dapat hidup di luar kandungan, mempunyai berat badan 297 gram waktu lahir. Akan tetapi, karena jarangnya janin yang dilahirkan dengan berat badan di bawah 500 gram dapat hidup terus, maka abortus ditentukan sebagai pengakhiran kehamilan sebelum janin mencapai berat 500 gram atau kurang dari 20 minggu (Sarwono, 2005).
Abortus pun dibagi bagi lagi menjadi beberapa bagian, antara lain :
1.    Abortus spontan
Abortus yang terjadi dengan sendirinya tanpa disengaja atau dengan tidak didahului faktor-faktor mekanis atau medisinalis, sematamata disebabkan oleh faktor-faktor alamiah.
2.    Abortus provokatus (induksi abortus)
abortus yang disengaja tanpa indikasi medis, baik dengan memakai obat-obatan maupun dengan alat-alat. Abortus ini terbagi lagi menjadi: 1) Abortus medisinalis (abortus therapeutica) yaitu abortus karena tindakan kita sendiri, dengan alasan bila kehamilan dilanjutkan, dapat membahayakan jiwa ibu (berdasarkan indikasi medis). Biasanya perlu mendapat persetujuan 2 sampai 3 tim dokter ahli. 2) Abortus kriminalis yaitu abortus yang terjadi oleh karena tindakan-tindakan yang tidak legal atau tidak berdasarkan indikasi medis dan biasanya dilakukan secara sembunyi-sembunyi oleh tenaga tradisional. Nah yang ini dilarang di Agama manapun,
3.    Abortus Komplet
Seluruh hasil konsepsi telah keluar dari rahim pada kehamilan kurang dari 20 minggu.
Tidak memerlukan penanganan penanganan khusus, hanya apabila menderita anemia ringan perlu diberikan tablet besi dan dianjurkan supaya makan makanan yang mengandung banyak protein, vitamin dan mineral.
4.    Abortus Inkomplet
Sebagian hasil konsepsi telah keluar dari rahim dan masih ada yang tertinggal.
Bila disertai dengan syok akibat perdarahan maka pasien diinfus dan dilanjutkan transfusi darah. Setelah syok teratasi, dilakukan kuretase, bila perlu pasien dianjurkan untuk rawat inap.
5.    Abortus Insipiens
Abortus yang sedang mengancam yang ditandai dengan serviks yang telah mendatar, sedangkan hasil konsepsi masih berada lengkap di dalam rahim. Biasanya dilakukan tindakan kuretase bila umur kehamilan kurang dari 12 minggu yang disertai dengan perdarahan.
6.    Abortus Iminens
Abortus tingkat permulaan, terjadi perdarahan per vaginam, sedangkan jalan lahir masih tertutup dan hasil konsepsi masih baik di dalam rahim.
Istirahat baring, tidur berbaring merupakan unsur penting dalam pengobatan karena cara ini akan mengurangi rangsangan mekanis dan menambah aliran darah ke rahim.
7.    Missed Abortion
Abortus yang ditandai dengan embrio atau fetus terlah meninggal dalam kandungan sebelum kehamilan 20 minggu dan hasil konsepsi seluruhnya masih dalam kandungan.
8.    Abortus Habitualis

Abortus yang terjadi sebanyak tiga kali berturut turut atau lebih. Biasanya disebabkan karena beberapa hal abnormal dari tubuh,
Bagi calon- calon ibu atau ibu tidak harus bisa membedakan jenis jenis abortus. Yang pastinya harus dilakukan pemeriksaan intensif agar bisa membedakan jenis abortus diatas karena penangannnya pun berbeda beda. Ada yang memerlukan obat obatan, hanya istirahat atau tindakan kuretase. Untuk memeriksa pasien dengan abortus, dokter biasanya menggunakan bantuan alat Dopler untuk mendeteksi denyut jantung janin dan atau USG untuk menentukan secara langsung keadaan janin apakah masih hidup atau sudah meninggal.
Penyebab abortus sendiri banyak, dari berbagai versi buku berbeda, pada intinya dapat dibagi menjadi 3 faktor yaitu:
1.  Faktor janin Faktor janin penyebab keguguran adalah kelainan genetik, dan ini terjadi pada 50%-60% kasus keguguran.
2. Faktor ibu: a. Kelainan endokrin (hormonal) misalnya kekurangan tiroid, kencing manis. b. Faktor kekebalan (imunologi), misalnya pada penyakit lupus, Anti phospholipid syndrome. c. Infeksi, diduga akibat beberapa virus seperti cacar air, campak jerman, toksoplasma , herpes, klamidia. d. Kelemahan otot leher rahim e. Kelainan bentuk rahim. 3. Faktor Ayah: kelainan kromosom dan infeksi sperma diduga dapat menyebabkan abortus.
Tanda- tandanya atau gejalanya adalah
a. Perdarahan pervaginam (perdarahan dari jalan lahir) yang disertai jaringan hasil konsepsi.
b. Rasa sakit atau keram perut di daerah atas simpisis.
Lebih jelasnya untuk memastikan Termasuk Abortus atau bukan segeralah datang ke petugas kesehatan.
Komplikasi (Bahaya) yang mungkin timbul (Budiyanto dkk, 1997) adalah:
a. Perdarahan akibat luka pada jalan lahir, atonia uteri (Uterus tidak berkontraksi setelah janin keluar) sehingga akan terus- menerus mengeluarkan darah, sisa jaringan tertinggal, dan lain-lain. Perdarahan dapat timbul segera pasca tindakan, dapat pula timbul lama setelah tindakan.
b. Syok. Komplikasi ini dapat mengakibatkan kematian yang mendadak. Diagnosis ini ditegakkan bila setelah seluruh pemeriksaan dilakukan tanpa membawa hasil. Harus diingat kemungkinan adanya emboli cairan amnion, sehingga pemeriksaan histologik harus dilakukan dengan teliti.
c. Emboli udara dapat terjadi pada teknik penyemprotan cairan ke dalam uterus. Hal ini terjadi karena pada waktu penyemprotan, selain cairan juga gelembung udara masuk ke dalam uterus, sedangkan pada saat yang sama sistem vena di endometrium dalam keadaan terbuka. Udara dalam jumlah kecil biasanya tidak menyebabkan kematian, sedangkan dalam jumlah 70-100 ml dilaporkan sudah dapat memastikan dengan segera.


2 komentar:

Unknown mengatakan...

http://womenonlove.com/

widyherbal mengatakan...

Solusi terlambat datang bulan. Garansi!!
Terapi kesuburan, dan Terapi Lancar Haid, terapi peluntur Haid, mengatasi terlambat datang bulan. Bukan hanya ABORSI.
Kuretase Steril. TUNTAS.
Dijamin lancar tepat cepat tuntas aman
Semarang 081329177114
widyherbal82@gmail.com
terapiamanterlambathaid.blogspot.co.id
Transaksi via Tokopedia, hanya transaksi. tidak display obat atau herbalnya di sana.
Konsul via sms.
Hati2 penipuan. Transaksi aman via rekber Tokopedia/COD

Posting Komentar