RSS

Pages

Pemeriksaan Protein Urine dan Glukosa Urine

BAHAN AJAR
A.      PROTEIN URINE
1.        Pengertian Protein dan urine
Protein adalah sumber asam amino yang mengandung unsur C,H,O dan N . Protein sangat penting sebagai sumber asam amino yang digunakan untuk membangun struktur tubuh. Selain itu protein juga bisa digunakan sebagai sumber energi bila terjadi defisiensi energi dari karbohidrat dan/atau lemak.
Sifat-sifat protein beraneka ragam, dituangkan dalam berbagai sifatnya saat bereaksi dengan air, beberapa reagen dengan pemanasan serta beberapa perlakuan lainnya.
Urin terdiri dari air dengan bahan terlarut berupa sisa metabolisme (seperti urea), garam terlarut, dan materi organik. Cairan dan materi pembentuk urin berasal dari darah atau cairan interstisial. Komposisi urin berubah sepanjang proses reabsorpsi.
Biasanya, hanya sebagian kecil protein plasma disaring di glomerulus yang diserap oleh tubulus ginjal dan diekskresikan ke dalam urin. Normal ekskresi protein biasanya tidak melebihi 150 mg/24 jam atau 10 mg/dl urin. Lebih dari 10 mg/dl didefinisikan sebagai proteinuria. Adanya protein dalam urine disebut proteinuria.
2.        Protein Urine Dalam Kehamilan
Preeklampsia atau sering juga disebut toksemia adalah suatu kondisi yang bisa dialami oleh setiap wanita hamil. Penyakit ini ditandai dengan meningkatnya tekanan darah yang diikuti oleh peningkatan kadar protein di dalam urine. Wanita hamil dengan preeklampsia juga akan mengalami pembengkakan pada kaki dan tangan. Preeklampsia umumnya muncul pada pertengahan umur kehamilan, meskipun pada beberapa kasus ada yang ditemukan pada awal masa kehamilan. Penyebab pasti dari kelainan ini masih belum diketahui, namun beberapa penelitian menyebutkan ada beberapa faktor yang dapat menunjang terjadinya preeklampsia dan eklampsia. Faktor faktor tersebut antara lain, gizi buruk, kegemukan dan gangguan aliran darah ke rahim.
3.        Pemeriksaan Protein urine
Pemeriksaan terhadap protein termasuk pemeriksaan rutin. Kebanyakan cara rutin untuk menyatakan adanya protein dalam urin berdasarkan kepada timbulnya kekeruhan. Karena padatnya atau kasarnya kekeruhan itu menjadi satu ukuran untuk jumlah protein yang ada, maka menggunakan urin yang jernih betul menjadi syarat yang penting terhadap protein.
Jika urine yang akan diperiksa jernih, boleh terus dipakai, dan apabila kekeruhan tidak dapat dihilangkan maka bisa dilakukukan penjernihan atau penyaringan pada urine sehingga urin yang digunakan untuk pemeriksaan adalah urin yang benar-benar jernih.
4.        Tujuan Pemeriksaan Protein Urine
Untuk mengetahui kadar protein dalam urin dan juga untuk mengetahui apakah pasien mengalami eklamsi.
5.                  Alat Dan Bahan
Persiapan alat dan bahan
a.         Status pasien
b.        Alat tulis
c.         Bengkok
d.        Sabun cair untuk cuci tangan
e.         Handuk lecil pribadi
f.         Wastafel
g.        Satu buah tabung reaksi
h.        Tempat tabung reaksi
i.          Penjepit tabung reaksi
j.          Lampu spirtus
k.        Corong
l.          Kertas saring
m.      Korek api
n.        Pipet
o.        Urin dalam bengkok
p.        Spuit 5 cc
q.        Spuit 10 cc
r.          Larutan asam sulfat salisilat 20%
s.         Larutan asam asetat 5%
t.          Sikat tabung reaksi
u.        Sabun detergen
v.        Spon pencuci
w.      Kain lap
x.        Celemek
6.                  Persiapan Pasien
Persiapan pasien dalam melakukan pemeriksaan protein urine
a.                   Menyapa ibu dengan ramah dan sopan
b.                  Berlaku sopan dalam melakukan pemeriksaan
c.                   Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan
d.                 Pasien diminta untk BAK dan ditampung dalam botol yang sudah disediakan
e.                   Memposisikan ibu dengan nyaman selama pemeriksaan
7.                  Prosedur Pelaksanaan Pemeriksaan Protein Urine
a.                   Menyiapkan dan memeriksa kelengkapan alat
b.                  Mencuci tangan
c.                   Memakai handscoon
d.                 Memperhatikan kejernihan urine
e.                   Bila urin keruh disaring dengan kertas penyaring
f.                    Mengisi kedua tabung dengan urin, masing + 2ml salah satu tabung sebagai bahan pembanding pemeriksaan
g.                  Menyalakan lampu spirtus
h.                  Memanaskan tabung sampai mendidih berjarak 2-3 cm membentuk sudut 45 derajat
i.                      Arahkan tabung yang dipanaskan ketempat yang kosong
j.                      Bila urin yang dipanaskan keruh tanbahkan 4 tetes asam asetat 6% dan bila kekeruhan hilang maka menunjukkan hasil yang  negatif
k.                  Jika urin tetap keruh maka panaskan sekali lagi dan bandingkan hasilnya
l.                      Bila setelah diapanaskan urin tetap keruh maka hasilnya positif dan baca hasil pemeriksaan
m.              Memberitahu ibu hasil pemeriksaan
n.                  Membereskan peralatan
o.                  Mencuci tangan
8.                  Cara Menilai Hasil
Cara penilain ini berlaku untuk pemeriksaan dengan asam asetat
(-)               : Tidak ada kekeruhan
(+)             : Kekeruhan ringan tanpa butir-butir (0,01-0,05%)
(++)           : Kekeruhan mudah dilihat & nampak butir-butir dalam kekeruhan tersebut (0,05-0,2%)
(+++)        : Urin jelas keruh dan kekeruhan berkeping-keping (0,2-0,5%)
(++++)     : Sangat keruh dan bergumpal/memadat (>0,5%)



B.       GLUKOSA URINE
1.        Pengertian Glukosa dan Urine
Adanya glukosa dalam urine di sebut glukosuria, pada hakekatnya glukosa itu di atur oleh 2 faktor yaitu :
a.         Kadar zat glukosa di dalam urin
b.        Ambang ginjal terhadap pengeluaran zat glukosa dengan urin. ambang ginjal terhadap pengeluaran zat glukosa pada kebanyakan orang bertubuh sehat adalah 180 mg% . gejala glukouria itu akan terjadi jika kadar glukosa darah melebihi nilai ambang ginjal . ambang ginjal tersebut dapat meninggi atau merendah, peristiwa yang juga terdapat pada penyakit diabetes.
2.        Tujuan
Untuk menentukan adanya glukose dalam urin secara semi kuantitatif
3.        PrinsipPemeriksaan
Gukosa dapat mereduksi kupri dalam reagen benedict dalam larutan alkalis sehingga terjadi perubahan warna, dengan melihat warna yang terjadi dapat di perkirakan kadar glukosa dalam urin
4.        Alat dan Bahan Yang Digunakan
a.         Status pasien
b.        Alat tulis
c.         Bengkok
d.        Sabun cair untuk cuci tangan
e.         Handuk lecil pribadi
f.         Wastafel
g.        Satu buah tabung reaksi
h.        Tempat tabung reaksi
i.          Penjepit tabung reaksi
j.          Lampu spristus
k.        Korek api
l.          Pipet
m.      Urin dalam bengkok
n.        Spuit 5 cc
o.        Spuit 10 cc
p.        Laritan asam sulfat salisilat 20%
q.        Sikat tabung reaksi
r.          Sabun detergen
s.         Spon pencuci
t.          Kain lap
u.        Celemek
5.        Prosedur Pelaksanaan pemeriksaan Urine
a.                   Menyiapkan dan memeriksa kelengkapan alat
b.                  Mencuci tangan
c.                   Memakai handscoon
d.                 Memperhatikan kejernihan urine
e.                   Bila urin keruh disaring dengan kertas penyaring
f.                    Mengisi kedua tabung dengan benedict, masing 2cc salah satu tabung sebagai bahan pembanding pemeriksaan
g.                  Tetesi Urine 4 tetes,
h.                  Menyalakan lampu spirtus
i.                      Memanaskan tabung sampai mendidih berjarak 2-3 cm membentuk sudut 45 derajat hingga mendidih
j.                      Arahkan tabung yang dipanaskan ketempat yang kosong
k.                  Baca hasil pemeriksaan
l.                      Memberitahu ibu hasil pemeriksaan
m.              Membereskan peralatan
n.                  Mencuci tangan
6.        Cara Membaca Hasil Pemeriksaan
Negatif (-)              : warna tetap biru atau sedikit kehijauan
Positif 1(+)             : warna hijau kekuningan
Positif 2(++)          : warna kuning kehijauan dan keruh
Positif 3(+++)        : warna jingga dan keruh

Positif 4(++++)      : warna merah dan keruh

4 komentar:

Unknown mengatakan...

Mengapa tabung urin yang sedang dipanaskan harus diarahkan ke tempat yg kosong???

Unknown mengatakan...

maksudnya ambil dan letakkan ke tempat kosong dimana kita bisa mengamati dg jelas. semoga dapat membantu,
terimakasih. kritik dan saranya sangat kami butuhkan.

Unknown mengatakan...

Jika urine sudah mendidih maka akan meletup-letup, fungsi dari kita mengarahkan tabung ke tempat yg kosong agar tidak terciprat ke wajah

Unknown mengatakan...

Maaf. Mau tanya. Kok di praktek saya ada cairan yg di campur kan ke urin berwarna biru . Itu apa ya

Posting Komentar