KESEHATAN REPRODUKSI
A. Definisi Kesehatan Reproduksi
1.
Definisi
Sehat
Pengertian
sehat menurut WHO ( 1992 ) adalah suatu keadaan yang sempurna baik fisik,
mental dan sosial tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan.
Dan beberapa
pengertian sehat lain diantaranya yaitu :
a. Sehat
adalah perwujudan individu yang diperoleh melalui kepuasan dalam berhubungan
dengan orang lain ( aktualisasi ). Perilaku yang sesuai dengan tujuan,
perawatan diri yang kompeten sedangkan penyesuaian diperlukan untuk mempertahankan
stabilitas dan integritas struktural. ( Menurut Pender, 1992 ).
b. Sehat
atau kesehatan adalah suatu keadaan sejahtera dari badan ( jasmani ), jiwa (
rohani ) dan sosial yang memungkinkan setiap orang produktif secara sosial dan
ekonomis. ( Menurut UU NO. 23/1992 tentang kesehatan ).
c. Sehat
adalah fungsi efektif dari sumber-sumber perawatan diri ( self care resouses )
yang menjamin tindakan untuk perawatan diri ( self care actions ) secara
adekuat. Self care resources: mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap.
Self care actions merupakan perilaku yang sesuai dengan tujuan diperlukan untuk
memperoleh, mempertahankan dan meningkatkan fungsi psikososial dan spiritual (
Menurut Paune, 1983 ).
2.
Definisi
Kesehatan
Kesehatan
adalah keadaan sejahtera badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang
hidup produktif secara sosial dan ekonomi.(UU Kesehatan No. 23 Tahun 1992 ).
3.
Definisi
Reproduksi
Istilah
reproduksi berasal dari kata “re” yang artinya kembali dan kata produksi yang
artinya membuat atau menghasilkan. Jadi istilah reproduksi mempunyai arti suatu
proses kehidupan manusia dalam menghasilkan keturunan demi kelestarian
hidupnya. Sedangkan yang disebut organ reproduksi adalah alat tubuh yang
berfungsi untuk reproduksi manusia.
4.
Definisi
Kesehatan Reproduksi
Kesehatan
reproduksi adalah suatu kesehatan sehat mental, fisik dan kesejahteraan sosial
secara utuh pada semua hal yang berhubungan dengan sistem dan fungsi serta
proses dan bukan hanya kondisi yang bebas dari penyakit dan kecacatan serta
dibentuk berdasarkan atas perkawinan yang sah, mampu memenuhi kesehatan
spiritual dan material yang layak, bertakwa pada Tuhan yang Maha Esa, spiritual
memiliki hubungan yang serasi, selaras, seimbang antara anggota keluarga dan
antar keluarga dan masyarakat dan ligkungan (BKKBN, 1996 ).
Menurut
BKKBN ( 2001 ), definisi kesehatan reproduksi adalah kesehatan secara fisik,
mental, dan kesejahteraan sosial secara utuh pada semua hal yang berhubungan
dengan sistem dan fungsi serta proses reproduksi dan bukan hanya kondisi yang
bebas dari pentyakit dan kecatatan.
Menurut
ICPD ( 1994 ) kesehatan reproduksi adalah sebagai hasil akhir keadaan sehat
sejahtera secara fisik, mental, dan sosial dan tidak hanya bebas dari penyakit
atau kecatatan dalam segala hal yang terkait dengan sistem, fungsi serta proses
reproduksi.
Kesehatan reproduksi
mencakup tiga komponen yaitu :
· Kemampuan
( ability ).
· Keberhasilan
( success).
· Keamanan
( safety ).
Keberhasilan
bearti dapat menghasilkan anak sehat yang tumbuh dan berkembang. Keamanan
berarti semua proses reproduksitermasuk hubungan seks, kehamilan, persalinan,
kontrasepsi, dan abortus seyogyanya bukan merupakan aktivitas yang berbahaya.
Menurut
WHO kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan sejahtera fisik, mental dan
sosial yang utuh bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala
aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi, dan prosesnya.
Berdasarkan
berbagai urutan tentang sehat, kesehatan, reproduksi, dan kesehatan reproduksi
diatas dapat kita simpulkan bahwa kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan
sehat menyeluruh, meliputi aspek fisik, mental dan sosial, bukan sekedar tidak
ada penyakit atau gangguan di segala hal yang berkaitan dengan sistem
reproduksi, fungsinya dan proses reproduksi itu sendiri.
Dengan
demikian : Kesehatan reproduksi menyiratkan bahwa setiap orang dapat : 1)
Menikmati kehidupan seks yang aman dan menyenangkan ; 2) Memiliki kemampuan
bereproduksi ; 3) Memiliki kebebasan menetapkan.
5.
Empat
Komponen Prioritas Kespro
Hak reproduksi
merupakan hak setiap individu atau pasangan untuk mendapatkan :
· Kemampuan
reproduksi
· Keberhasilan
reproduksi
· Keamanan
reproduksi
Berdasarkan
penjelasan diatas diketahui pula bahwa ada empat pilar utama kesehatan
reproduksi menurut ICPD ( 1994 ), yaitu :
a.
Women
Health
b.
Infant
and Child Health
c.
Prevention
and Treatment of STDs
d.
Fertility
Regulation
Kesehatan
reproduksi ibu dan bayi baru lahir meliputi perkembangan berbagai orangan
reproduksi mulai dari sejak dalam kandungan, bayi, remaja, wanita usia subur,
klimakterium, menopause, hingga meninggal. Kondisi kesehatan seorang ibu hamil
mempengaruhi kondisi bayi yang dilahirkanny, termasuk didalamnya kondisi
kesehatan organ-organ reproduksi bayinya. Permasalahan kesehatan reproduksi
remaja termasuk pada saat pertama anak perempuan mengalami haid atau menarche yang
bisa berisiko timbulnya anemia, perilaku seksual yang mana bila kurang
pengetahuan dapat tertular penyakit hubungan seksual, termasuk HIV/AIDS. Ramaja
yang menginjak masa dewasa bila kurang pengetahuan dapat mengakibatkan risiko
kehamilan usia muda yang mana mempunyai risiko terhadap kesehatan ibu hamil dan
janinya.
Penerapan
pelayanan kesehatan reproduksi oleh Depkes RI dilaksanakan secara integratif
memprioritaskan pada empat komponen kesehatan reproduksi yang menjadi masalah
pokok di Indonesia yang disebut Paket Pelayanan Kesehatan Rreproduksi Esensial
( PKRE ) yaitu :
a. Kesehatan
ibu dan bayi baru lahir
b. Keluarga
berencana
c. Kesehatan
reproduksi remaja
d. Pencegahan
dan penanganan infeksi saluran reproduksi, termasuk HIV/AIDS
Sedangkan
Pelayanan Kesehatan Reproduksi Komprehensif ( PKRK ) terdiri dari PKRE ditambah
kesehatan reproduksi pada usia lanjut.
6.
Tujuan
dan Sasaran Program Kesehatan Reproduksi
Pada
dasarnya ada tujuan dan sasaran program kesehatan reproduksi. Tujuan program
kesehatan reproduksi terbagi dua yaitu tujuan utama dan tujuan khusus.
a. Tujuan
Utama. Sehubungan dengan fakta bahwa fungsi dan proses reproduksi harus
didahului oleh hubungan seksual, tujuan utama program kesehatan reproduksi
adalah meningkatkan kesadaran
kemandirian wanita dalam mengatur fungsi dan proses reproduksinya, termasuk
kehidupan seksualitasnya, sehingga hak-hak reproduksinya dapat terpenuhi, yang
pada akhirnya menuju peningkatan kualitas hidupnya.
b. Tujuan
Khusus. Dari tujuan umum tersebut dapat dijabarkan empat tujuan khusus yaitu :
a) Meningkatnya
kemandirian wanita dalam memutuskan peran dan fungsi reproduksinya;
b) Meningkatnya
hak dan tanggung jawab sosial wanita dalam menentukan kapan hamil, jumlah dan
jarak kehamilan ;
c) Meningkatnya
peran dan tanggung jawab sosial pria terhadap akibat dari perilaku seksual dan
fertilitasnya kepada kesehatan dan kesejahteraan pasangan dan anak-anaknya ;
d) Dukungan
yang menunjang wanita untuk membuat keputusan yang berkaitan dengan proses
reproduksi, berupa pengadaan informasi dan pelayanan yang dapat memenuhi
kebutuhan untuk mencapai kesehatan reproduksi secara optimal.
Sedangkan
sasaran program kesehatan reproduksi, antara lain adalah (1) Penurunan angka
prevalensi anemia pada wanita ( usia 15-49 tahun ) (2) Penurunan angka kematian
ibu hingga 59%; semua wanita hamil mendapatkan akses pelayanan prenatal,
persalinan oleh tenaga terlatih dan kasus kehamilan resiko tinggi serta
kegawatdaruratan kebidanan, dirujuk ke fasilitas kesehatan (3) Peningkatan
jumlah wanita yang bebas dari kecacatan/gangguan sepanjang hidupnya sebesar 15%
diseluruh lapisan masyarakat; (4) Penurunan proporsi bayi berat lahir rendah (
<2,5 kg ), (5) Pemberantasan tetanus neonatarum ( angka insiden diharapkan
kurang dari satu kasus per 1000 kelahiran hidup ) disemua kabupaten; (6) Semua
individu dan pasangan mendapatkan akes informasi dan pelayanan pencegahan
kehamilan yang terlalu dini, terlalu dekat jaraknya, terlalu tua, dan terlalu
banyak; (7) Proporsi yang memanfaatkan pelayanan kesehatan dan pemeriksaan dan
pengobatan PMS minimal mencapai 70% ( WHO/SEARO,1995 ).
7.
Prasyarat
Fungsi Reproduksi
Agar
dapat melaksanakan fungsi reproduksi secara sehat, dalam pengertian fisik,
mental maupun sosial, diperlukan beberapa prasyarat :
a. Tidak
ada kelainan anatmis dan fisiologis baik pada perempuan maupun laki-laki.
b. Memiliki
landasan psikis yang memadai agar perkembangan emosinya berlangsung dengan
baik.
c. Terbebas
dari kelainan atau penyakit yang baik langsung atau tidak langsung mengenai
organ reproduksinya.
d. Seseorang
perempuan hamil memerlukan jaminan bahwa ia akan dapat melewati masa tersebut
dengan aman.
8.
Alat
Reproduksi Manusia
Sistem
reproduksi adalah sekelompok struktur terorganisir yang memungkinkan
penciptaan, atau reproduksi, kehidupan baru bagi kelanjutan spesies. Reproduksi
manusia adalah seksual, yang berati bahwa baik laki-laki dan seorang perempuan
memberikan kontibusi ateri genetik dalam pembentukan individu baru. Sealama
pubertas, biasanya terjadi antara usia sembilan dan empat belas, sistem
reproduksi dari kedua jenis kelamin dewasa. Ovarium melepaskan sel telur dari
perempuan ( sel kelamin perempuan ) dan testis laki-laki memproduksi sperma (
sel kelamin laki-laki ). Reproduksi terjadi ketika sperma bertemu dengan telur,
proses yang disebut pembuahan.
a.
Alat
reproduksi waita
Tugas
utama dari sistem reproduksi wanita adalah untuk menghasilakan ovum, menerima
sperma dari rumah penis dan memberikan nutrisi ke embrio berkembang ( janin ),
melahirkan, dan menghasilkan susu untuk memberikan makan anak.
Ovum
dihasilkan di ovarium, organ berbentuk oval di pangkal paha yang juga
memproduksi ormon seks. Pada saat lahir, ovarium betina berisi ratusan ribu
telur berkembang, masing-masing dikelilingi oleh sekelompok sel untuk membentuk
folikel. Namun , hanya sekitar 360-480 folikel mencapai kematangan penuh.
Selama pubertas, aksi hormon menyebabkan beberapa folikel berkembang setiap bulan.
Biasanya, hanya satu folikel matang sepenunya, pecah dan melepaskan sebuah sel
telur melalui dinding ovarium dalam proses yang disebut ovulasi. Telur yang
matang memasuki salah satu tuba fallopi dipasangkan, dan mungkin dibuahi oleh
sperma dan bergerak ke rahim untuk berkembang menjadi janin. Lapisan rahim,
yang disebut endometrium, mempersiapkan untuk kehamilan setiap bulan dengan
menjadi lebih tebal. Lapisan dalah gudang saat menstruasi jika tidak terjadi
pembuahan.
Uterus,
atau rahim adalah organ dimana janin berkembang dan menerima nutrisi dan
oksigen. Pada dasarnya terletak leher rahim, yang melebar selama kelahiran
untuk memungkinkan bagian dari janin. Vagina adalah tabung berotot memanjang
dari uterus ke luar tubuh. Ini dalah wadah untuk sperma yang ejakulasi selama
hubungan seksual dan juga merupakan bagian dari jalan lahir.
Organ
genital eksternal, atau vulva, termasuk labia, klitoris, dan mons pubis. Labia
adalah lipatan kulit dikedua sisi bukaan ke vagina dan uretra. Klitoris, organ,
kecil sensitif terletak di depan labia, adalah sebanding dengan penis
laki-laki. Mons pubis adalah pada dari jaringan lemak di atas clitoris.
Selama
kehamilan, hormon estrogen dan progesteron merangsang wanita pembesaran
payudara dan kelenjar susu. Sekitar dua hari setelah lahir, kadar hormon ini
menurun, dan kelenjar pituitari melepaskan hormon prolaktin uang merangang
produksi susu. Susu mengalir melalui lubang kecil di puting payudara setiap
menyusui bayi.
Gambar
alat reproduksi internal wanita
Gambar
Alat Reproduksi Eksterna Wanita
b.
Alat
reproduksi pria
Tugas utama dari sistem reproduksi laki-laki
adalah untuk menghasilkan sel sperma dan untuk memperkenalkan sperma ke dalam
saluran reproduksi wanita.
Sperma
diproduksi di testis, sepasang kelenjar reproduksi priayang terletak di
skrotum, kulit yang di tutupi kantung yang menggantung dari pangkal paha. Dalam
setiap testis yang tubulus berongga disebut tubulus seminiferus dimana sel
sperma dihasilkan. Testis juga mengeluarkan testosteron hormon laki-laki, yang
merangsang perkembangan struktur reproduksi dan karakteristik seksual sekunder
( seperti memperdalam suara ) pada pubertas. Setelah produksi, sel sperma
bergerak ke tabung melingkar yang disebut epididimis yang sangat, dimana mereka
matang dan disimpan.
Selama
ejakulasi ( pengusiran sperma dari penis saat orgasme ), sperma perjalanan dari
epididimis melalui tabung panjang yang disebut vas deferens ke uretra. Uretra
adalah tabung tunggal yang memanjang dari kandung kemih ke ujung penis ( dan
melalui mana urin melewati keluar dari tubuh ). Sekresi kelenjar yang berbeda
dari tiga bercampur dengan sperma sebelum ejakulasi, membentuk cairan mani,
atau air mani. Ejakulasi air mani mungkin berisi sebanyak 400 juta sperma.
Gambar
reproduksi pria
9.
Konsep
Pemikiran Tentang Kespro Wanita
Pembangunan
kesehatan bertujuan untuk mempertinggi derajat kesehatan masyarakat. Demi
tercapainya derajat kesehatan yang tinggi, maka wanita sebagai penerima
kesehatan, anggota keluarga dan pemberi pelayanan kesehatan harus berperan
dalam keluarga, supaya anak tumbuh sehat sampai dewasa sebagai generasi muda.
Oleh sebab itu wanita,
seyogyanyabdiberi perhatian sebab :
a) Wanita
menghadapi masalah kesehatan khusus yang tidak dihadapi pria berkaitan dengan
fungsi reproduksinya.
b) Kesehatan
wanita secara langsung mempengaruhi keehatan anak yang dikandung dan di
lahirkan.
c) Kesehatan
wanita sering dilupakan dan ia hanya sebagai objek dengan mengatas namakan “
pembangunan “ seperti program KB, dan pengendalian jumlah penduduk.
d) Masalah
kesehatan reproduksi wanita sudah menjadi agenda Internasional diantaranya
Indonesia menyepakati hasil-hasil konfrensi mengenai kesehatan reproduksi dan
kependudukan.
e) Masih
adanya kebiasaan tradisional yang merugikan baik bagi kesehatan perempuan
secara umum maupun bagi perempuan hamil.
f) Di
berbagai dunia masih teradi berbagai diskriminasi yang berdampak negatif
terhadap kesehatan dan hak reproduksi perempuan.
g) Adanya
ketidaksetaraan bagi perempuan dalam akses pendidikan, pekerjaan, pengambilan
keputusan dan sumber daya yang tersedia.
h) Berdasarkan
pemikiran di atas kesehatan perempuan merupakan aspek paling penting di
sebabkan pwngaruhnya pada kesehatan anak-anak.
10.
Cakupan
Pelayanan Kespro
Cakupan
pelayanan kesehatan reproduksi meliputi : 1) Konseling dan Informasi Keluarga
Berencana ( KB ); 2) Pelayanan kehamilan dan persalinan ( termasuk pelayanan
aborsi yang aman, pelayanan bayi baru lahir inconatal ); 3) Pengobatan infeksi
saluran reproduksi dan penyakit menular seksual termasuk pencegahan kemandulan,
konseling dan pelayanan kesehatan reproduksi remaja; 4) Konseling informasi dan
reproduksi mengenai kesehatan reproduksi.
11.
Unsur-unsur
Yang Diperhatikan Dalam Masalah Kespro
a)
Bagaimana menjaga agar laki-laki dan
perempuan akan mampu berproduksi dalam keadaan sehat, dapat mempunyai anak
sehat, mampu mengasuh anak-anak secara bertanggungjawab, sehingga merekapun
kelak akan mampu menjalani tugas reproduksinya secara sehat pula.
b)
Bagaimana menjamin setiap orang akan
melewati masa reproduksinya secara aman, tanpa komplikasi.
c)
Bagaimana menjamin setiap orang
mempunyai hak dan kesempatan yang sama untuk mencapai semua itu.
B.
Ruang
Lingkup Kesehatan Reproduksi
Menurut Depkes RI ( 2001 ) ruang lingkup kesehatan
reproduksi sebenarnya sangat luas, sesuai dengan definisi yang tertera di atas,
karena mencakup keseluruhan kehidupan manusia sejak lahir hingga mati. Dalam
uraian tentang ruang lingkup kesehatan reproduksi yang lebih rinci digunakan
pendekatan silkus hidup ( life-cycle approach ), sehingga diperoleh komponen
pelayanan yang nyata dan dapat dilaksanakan.
Secara
lebih luas, ruang lingkup kesehatan reproduksi meliputi :
1) Kesehatan
ibu dan bayi baru lahir
2) Keluarga
berencana
3) Pencegahan
dan penanggulangan infeksi saluran reproduksi
4) Pencegahan
dan penanggulangan kompikasi aborsi
5) Kesehatan
reproduksi remaja
6) Pencegahan
dan penanganan infertilitas
7) Kanker
pada usia lanjut dan osteoporosis
8) Berbagai
aspek kesehatan reproduksi
Pendekatan
yang ditetapkan dalam menguraikan ruang lingkupkesehatan reproduksi adalah
pendekatan siklus hidup, yang bearti memperhatikan kekhususan kebutuhan
penanganan sistem reproduksipada setiap fase kehidupan, serta kesinambungan
antar fase kehidupan tersebut.
Pendekatan
ruang lingkup kespro dalam beberapa fase kehidupan meliputi :
a. Konsepsi
b. Bayi
dan anak
c. Remaja
d. Usia
subur
e. Usia
lanjut
Gambar Siklus Kehidupan Reproduksi
Untuk Laki-laki dan Perempuan
C. Penanganan Ruang Lingkup Kesehatan
Reproduksi Pada Setiap Fase Kehidupan
1.
Konsepsi
a
Perlakuan sama antara janin laki-laki
dan perempuan
b
Pelayanan antenatal, persalinan aman dan
nifas serta pelayanan bayi baru lahir
c
Masalah yang mungkin terjadi pada tahap
ini : pengutamaan jenis kelamin, BBLR, kurang gizi ( mal-nutrisi )
d
Pendekatan pelayanan antenatal, promosi
kesehatan dan pencegahan penyakit.
Gambar Konsepsi
2.
Bayi dan anak
a. ASI
eksklusif dan penyapihan yang layak
b. Tumbuh
kembang anak, pemberian makanan dengan gizi seimbang
c. Imunisasi
dan manajemen terpadu balita sakit
d. Pencegahan
dan penanggulangan kekerasan
e. Pendidikan
dan kesempatan yang sama pada anak laki-laki dan perempuan
f. Masalah
yang mungkin terjadi pada tahap ini : pengutamaan jenis kelamin, sunat
perempuan, kurang gizi, kesakitan dan kematian BBLR, penyakit lain disemua usia
dan kekerasan
g. Pendekatan
yang dilakukan : pendidikan kesehatan, kesehatan lingkungan, pelayanan
kesehatan primer, imunisasi, pelayanan antenatal, persalinan, postnatal,
menyusui serta pemberian suplemen, dan lain-lain
3. Remaja
Masa
remaja atau pubertas adalah usia antara 10 sampai 19 tahun dan merupakan
peralihan dari masa kanak-kanak menjadi dewasa. Peristiwa terpenting yang
terjadi pada gadis remaja adalah datangnya haid pertama yang dinamakan
menarche. Pada usia ini tubuh wanita mengalami perubahan dramatis, karena mulai
memproduksi hormon-hormon seksual yang akan mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan sistem reproduksi
a. Gizi
seimbang
b. Informasi
tentang kesehatan reproduksi
c. Pencegahan
kekerasan, termasuk seksual
d. Pencegahan
terhadap ketergantungan napza
e. Perkawinan
pada usia yang wajar
f. Pendidikan,
peningkatan keterampilan
g. Peningkatan
penghargaan diri
h. Peningkatan
pertahanan terhadap godaan dan ancaman
i. Masalah
yang ditemui meliputi : seks komersial, pelecehan seksual, penyalahgunaan obat,
kekerasan gender, perilaku seks tidak aman, kehamilan remaja, aborsi tidak
aman.
j. Pendekatan
yang dilakukan meliputi; konseling tentang perubahan hukum atau sosial,
pendidikan kesehatan, deteksi pencegahan, pengobatan, kontrasepsi yang sesuai,
pemberian suplemen, pendidikan dalam keluarga, konseling dan lain-lain.
4. Usia subur
Usia
dewasa muda, yaitu antara 18 sampai 40 tahun, sering dihubungkan dengan masa
subur, karena pada usia ini kehamilan sehat paling mungkin terjadi. Gangguan
yang sering muncul pada usia ini, adalah endometriosis yang ditandai dengan
gejala nyeri haid, kram haid, nyri pinggul pada saat berhubunganseks, sakit
saat buang air besar atau buang air kecil. Penderita kadang mengalami nyeri
hebat, tetapi ada juga yang tidak mengalami gejala apa-apa.
a. Kehamilan
dan persalinan aman
b. Pencegahan
kecacatan dan kematian akibat kehamilan pada ibu dan bayi
c. Menjaga
jarak kelahiran dan jumlah kehamilan dengan penggunaan alat kontrasepsi ( KB )
d. Pencegahan
terhadap PMS/HIV/AIDS
e. Pelayanan
kesehatan reproduksi berkualitas
f. Pencegahan
dan penanggulangan masalah aborsi secara rasional
g. Deteksi
dini kanker payudara dan leher rahim
h. Pencegahan
dan manajemen infertilitas
i. Masalah
yang sering ditemui ; Kesakitan dan kematian ibu yang disebabkan berbagai
kondisi, malnutrisi dan anemia, kemandulan, pelecehan atau kekerasan seksual,
komplikasi aborsi dan pengaturan kesuburan.
j. Pendekatan
yang dilakukan ; pendidikan kesehatan, suplemen, konseling, pencegahan primer,
pengobatan KB, pendidikan tentang perilaku seksual yang bertanggungjawab, pelayanan
antenatal, persalinan, postpartum pelayanan kebidanan darurat, imunisasi dan
informasi-informasi.
5.
Usia lanjut
Yang
dianggap lanjut usia ( lansia ) adalah setelah mencapai usia 60 tahun. Inilah
masa yang paling rentan diserang berbagi penyakit degeneratif dan penyakit
berat lainnya. Sangat penting bagi wanita untuk melakukan pemeriksaan
kesehatannya secara teratur.
a. Perhatian
pada problem meno atau andro-pause
b. Perhatian
pada penyakit utama degeneratif, termasuk rabun, gangguan mobilitas dan
osteoporosis
c. Deteksi
dini kanker rahim
d. Masalah
yang mungkin terjadi pada tahap ini; penyakit sistem sirkulasi, kekerasan,
prolaps atau osteoporosis, kanker saluran reproduksi, payudara.
e. Pendekatan
yang dapat dilakukan; dipengaruhi oleh pengalaman reproduksi sebelumnya,
diagnosis, informasi dan pengobatan dini.
Berkurangnya
hormone estrogen pada wanita menopause mungkin menyebabkan berbagai keluhan
sebagai berikut;
a. Penyakit
jantung koroner
b. Kadar
estrogen yang cukup, mampu melindungi wanita dari penyakit jantung koroner
c. Osteoporosis
d. Gangguan
mata
e. Kepikunan
D. Hak-hak Reproduksi
1. Hak-Hak Reproduksi Perorangan
Hak-hak
reproduksi mengacu pada hak-hak asasi manusia seperti tercantum dalam hukum
internasional dan nasional serta dokumen-dokumen HAM mencakup:
a. Hak
dasar individu dan pasangan untuk menentukan secara bebas dan bertanggungjawab
atas jumlah dan jarak anak, mendapatkan informasi serta cara-cara untuk
melaksanakan hal tersebut.
b. Hak
untuk mencapai standar tertinggi kesehatan reproduksi dan seksual.
c. Hak
untuk membuat keputusan yang terbatas dari diskriminasi, paksaan dan kekerasan.
2.
Penjabaran Hak Reproduksi Secara Praktis
Menurut
Depkes RI ( 2002 ) hak kesehatan reproduksi dapat dijabarkan secara praktis,
antara lain :
a. Setiap
orang berhak memperoleh standar pelayanan kesehatan reproduksi yang terbaik.
b. Setiap
orang, perempuan, dan laki-laki ( sebagai pasangan atau sebagai individu )
berhak memperoleh informasi selengkap-lengkapmya tentang seksualitas,
reproduksi dan manfaat serta efek samping obat-obatan, alat dan tindakan medis
yang digunakan untuk pelayanan dan atau mengatasi masalah kesehatan reproduksi.
c. Setiap
orang memiliki hak untuk memperoleh pelayanan KB yang aman, efektif,
terjangkau, dapat diterima, sesuai dengan pilihan, tanpa paksaan dan tak
melawan hukum.
d. Setiap
perempuan berhak memperoleh pelayanan kesehatan yang dibutuhkannya, yang
memungkinkanya sehat dan selamat dalam menjalani kehamilan dan persalinan,
serta memperoleh bayi yang sehat.
e. Setiap
anggota pasangan suami-isteri berhak memiliki hubungan yang didasari
penghargaan.
f. Terhadap
pasangan masing-masing dan dilakukan dalam situasi dan kondisi yang diinginkan
bersama tanpa unsur pemaksaan, ancaman dan kekerasan.
g. Setiap
remaja, lelaki maupun perempuan, berhak memperoleh informasi yang tepat dan
benar tentang reproduksi, sehingga dapat berperilaku sehat dalam menjalani
kehidupan seksual yang bertanggungjawab.
h. Setiap
laki-laki dan perempuan berhak mendapatkan informasi dengan mudah, lengkap, dan
akurat mengenai penyakit menular seksual, termasuk HIV/AIDS.
Menurut
BKKBN 2000, Kebijakan teknis operasional di Indonesia, untuk mewujudkan
pemenuhan hak-hak reproduksi
a. Promosi
hak-hak reproduksi
b. Advokasi
hak-hak reproduksi
c. KIE
hak-hak reproduksi
d. Sistem
pelayanan hak-hak reproduksi
4. Upaya Safe Motherhood
a.
Pengertian
Safe Motherhood
Safe
Motherhood adalah usaha-usaha yang dilakukan agar seluruh perempuan menerima
perawatan yang mereka butuhkan selama hamil dan bersalin.
Tujuan
uapaya Safe Motherhood adalah untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu
hamil, bersalin, nifas, disamping menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi
baru lahir. Empat pilar dalam upaya Safe Motherhood adalah:
1) Keluarga
Berencana
2) Pelayanan
Antenatal
3) Persalinan
yang bersih dan aman
4) Pelayanan
obsteri yang esensial
b.
Alasan
upaya safe motherhood menjadi prioritas
Ada
dua alasan yang menyebabkan safe motherhood perlu mendapat perhatian. Pertama,
besarnya masalah kesehatan ibu dan bayi baru lahir serta dampak yang
diakibatkannya. Kedua, safe motherhood pada hakikatnya merupakan intervensi
yang efisien dan efektif dalam menurunkan angka kematian ibu.
c.
Bagaimana
peran laki-laki dalam program safe motherhood ( Keselamatan Ibu )?
Langkah
awal yang dapat dilakukan oleh laki-laki dalam mempromosikan keselamatan ibu
adalah :
1) Mendukung
Penggunaan Kontrasepsi
Suami
sebaiknya ikut menemani istrinya menemui
konselor keluarga berencana atau petugas kesehatan sehingga mereka bisa
bersama-sama mengetahui metode kontrasepsi yang bersedia dan memilih salah satu
metode yang tepat.
2) Mempersiapkan
perawatan yang terlatih selama persalinan
Suami
berperan dalam mempersiapkan tenaga terlatih agar hadir pada saat persalinan
dan membiayai persalinan yang diberikan. Suami juga mempersiapkan transportasi
serta mencukupi perlengkapan yang dibutuhkan.
3) Menjadi
ayah yang bertanggung jawab
Sebagai
seorang ayah, laki-laki menentukan tingkat kesehatan anak-anaknya. Seorang ayah
dapat lebih terlibat dalam perkembangan kesehatan anak-anaknya.
Ayah
sebagai panutan, dapat membantu kehidupan sosialisasi anak-anaknya. Secara
khusus, seorang ayah dapat mengajarkan anak laki-lakinya agar menghormati
perempuan dan memperlakukan mereka sebagai manusia yang setara, mendukung anak perempuannya
untuk bersekolah dan berperan aktif dalam keluarga. Dengan begitu, seorang ayah
ikut mewujudkan status perempuan yang setara dan menjadikan masa depan anak
perempuannya lebih baik.
10 komentar:
Artikel kesehatan maksih mas admin atas artikelnya,mudah di pahami oleh pembaca dan bermanfaat bagi orang banyak.thanks.
Sama- sama kak @Beni aja, kritik dan saran kami butuhkan untuk lebih baik lagi. mohon maaf adminya perempuan
makasih infonya..
sangat bermanfaat atas informasinya gan Nes V Original
Tanks infonya main ke blog saya mengenai seputar game dan aplikasi android unik dan terbaru di www.titkno.com
Tanks infonya main ke blog saya mengenai seputar game dan aplikasi android unik dan terbaru di www.titkno.com
sebenernya berapa kedalaman mrs. V itu berapa? Dan berapa jarak selaput darah dari luar mrs. V? > Tolong saya diberi penjelasan! Atas bantuanya saya ucapkan terima kasih.
Kedalaman vagina sangat tergantung dari masing-masing individu, tapi normalnya sekitar 10-12 cm, dan jarak selaput dara biasanya pada setengah bagian depan vagina.Semoga jawaban ini membantu anda
How to Get Started at a Casino Roll
When you're playing casino games for real money, you should remember that gambling online is bitcasino not for mgm 바카라 those who enjoy playing on the go. 피망 슬롯 These 스보벳 are some of the 해외배당흐름
Posting Komentar